Sudah Belajar Berbulan-bulan Tapi Nilai TKA Nggak Naik?

Kamu sudah belajar berbulan-bulan, ikut bimbingan belajar, latihan soal tiap malam, tapi hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) tetap segitu-gitu aja?
Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak siswa mengalami hal yang sama — bukan karena malas, tapi karena strategi belajarnya belum tepat.

Yuk, cari tahu kenapa nilai TKA bisa mandek, dan gimana cara memperbaikinya supaya usaha kamu nggak sia-sia!

1. Belajar Banyak, Tapi Bukan yang Tepat

Banyak siswa mengira semakin banyak belajar, semakin tinggi hasilnya. Padahal, TKA bukan soal banyaknya materi yang kamu hafal, tapi seberapa dalam kamu memahami dan menerapkannya.

Kalau kamu hanya:

  • Mengulang-ulang soal yang sama,

  • Menghafal rumus tanpa paham konsepnya,

  • Fokus pada topik favorit saja,

maka otakmu tidak berkembang dalam kemampuan berpikir logis dan analitis — padahal itu inti dari TKA.

  •  Kuncinya: bukan “belajar lebih lama”, tapi “belajar lebih cerdas”.

2. Belum Melatih Cara Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Soal TKA dirancang untuk mengukur Higher Order Thinking Skills (HOTS) — kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti:

  • Menganalisis,

  • Menilai, dan

  • Memecahkan masalah baru.

Kalau kamu hanya terbiasa dengan soal hafalan atau latihan sederhana, otakmu tidak terbiasa berpikir kritis.
Akibatnya, ketika menghadapi soal yang lebih kompleks, kamu mudah bingung atau salah langkah.

  • Coba ganti latihanmu dengan soal tipe penalaran dan logika agar otak lebih “terlatih berpikir”.

3. Belajar Tanpa Evaluasi dan Refleksi

Setelah belajar, kamu perlu tahu bagian mana yang sudah paham dan mana yang belum.
Banyak siswa terus belajar tanpa mengevaluasi kesalahannya. Akibatnya, kesalahan yang sama terus terulang.

Coba lakukan hal ini:

  • Setelah latihan, catat soal-soal yang salah.

  • Tulis penyebabnya: apakah karena salah konsep, kurang teliti, atau waktu habis.

  • Pelajari kembali kesalahan itu sampai benar-benar paham.

  •  Evaluasi kecil seperti ini bisa membuat kemajuanmu terasa lebih cepat!

4. Kurang Latihan dalam Kondisi Mirip Ujian

TKA menuntut kecepatan, fokus, dan manajemen waktu.
Kalau kamu hanya latihan santai tanpa tekanan waktu, maka saat ujian sesungguhnya, otakmu bisa panik.

Solusinya:

  • Buat simulasi ujian TKA di rumah setiap minggu.

  • Batasi waktu seperti ujian asli.

  • Biasakan diri untuk tidak terpaku pada satu soal.

Semakin sering kamu berlatih dengan kondisi nyata, semakin kecil kemungkinan kamu grogi saat hari H.

5. Lelah Mental Tapi Nggak Sadar

Kadang bukan otaknya yang lemah, tapi mental dan fisik yang lelah.
Belajar terus tanpa istirahat bisa membuat otak jenuh dan kehilangan fokus.
Akhirnya, meskipun kamu belajar banyak, hasilnya tetap tidak maksimal.

Coba seimbangkan dengan:

  • Tidur cukup,

  • Olahraga ringan,

  • Istirahat dari gadget, dan

  • Aktivitas menyenangkan untuk menyegarkan pikiran.

  • Otak yang segar bekerja jauh lebih baik daripada otak yang dipaksa terus menerus.

Kesimpulan

Kalau nilai TKA kamu belum naik, bukan berarti kamu gagal.
Mungkin kamu hanya perlu mengubah cara belajar, bukan menambah waktunya.

Mulailah dengan:

  • Fokus pada pemahaman konsep,

  • Latihan soal penalaran,

  • Evaluasi kesalahan,

  • Simulasi ujian, dan

  • Menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.

Percayalah, hasil tidak akan mengkhianati proses — asal prosesnya tepat dan cerdas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *