Sudah belajar bertahun-tahun, nilai di sekolah bagus, tapi begitu menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA) malah kaget dan bingung?
Tenang, kamu nggak sendiri! Banyak siswa mengalami hal yang sama.
TKA memang berbeda dari ujian sekolah biasa. Kalau belum tahu bedanya, kamu bisa “kaget” saat pertama kali melihat soalnya. Yuk, kita bahas apa penyebabnya supaya kamu bisa siap lebih awal!
1. Soal TKA Lebih Mengandalkan Penalaran, Bukan Hafalan
Kebanyakan siswa terbiasa dengan ujian sekolah yang menuntut hafalan: rumus, definisi, dan langkah-langkah tetap.
Nah, di TKA, kamu justru ditantang untuk berpikir logis dan analitis.
Contohnya:
Di sekolah kamu mungkin ditanya “Sebutkan ciri-ciri tumbuhan dikotil.”
Tapi di TKA, pertanyaannya bisa berbunyi, “Tumbuhan dengan ciri X dan Y termasuk kelompok apa? Jelaskan alasanmu.”
Jadi, bukan seberapa banyak kamu hafal, tapi seberapa dalam kamu memahami konsep dan bisa menalar jawabannya.
2. Soal TKA Bersifat Kontekstual dan Tidak Langsung
Soal-soal TKA sering disusun dalam bentuk cerita, data, atau grafik, bukan pertanyaan langsung.
Kamu harus bisa memahami konteks, menafsirkan informasi, dan mengambil kesimpulan.
Inilah yang membuat banyak siswa kaget — karena soal tampak “berbeda” dari yang biasa mereka temui.
Soal TKA bisa membuat kamu berpikir:
“Ini pelajaran apa sih sebenarnya?”
Padahal, semua jawabannya tetap berakar pada logika dan konsep dasar pelajaran.
3. Waktu Ujian Lebih Singkat, Tekanannya Lebih Tinggi
Banyak siswa mengeluh tidak sempat menjawab semua soal.
Kenapa? Karena TKA memang dirancang untuk mengukur kecepatan berpikir dan ketepatan logika.
Kalau kamu terbiasa mengerjakan soal dengan tempo lambat, kamu bisa merasa panik atau bahkan blank di tengah ujian.
- Solusinya: Biasakan latihan dengan batas waktu.
Jangan terlalu lama di satu soal — lanjutkan dulu, baru kembali jika masih ada waktu.
4. Kurang Terbiasa dengan Soal Tipe HOTS
HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah jenis soal yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi — bukan sekadar tahu, tapi juga bisa menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Banyak siswa belum terbiasa dengan tipe soal seperti ini, karena selama ini lebih sering berhadapan dengan soal yang langsung ke jawabannya.
Akibatnya, saat menghadapi TKA yang penuh penalaran, otak butuh waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri.
5. Pola Belajar Masih Berfokus pada Nilai, Bukan Pemahaman
Sebagian besar siswa belajar hanya untuk mengejar nilai rapor atau ujian akhir, bukan untuk benar-benar memahami materi.
Akibatnya, ketika bentuk soal berubah — dari hafalan menjadi penalaran — mereka kehilangan arah.
Belajar untuk TKA bukan tentang “berapa halaman kamu hafal”,
tapi tentang “berapa banyak konsep yang kamu pahami dan bisa kamu terapkan”.
Kesimpulan
Banyak siswa kaget menghadapi TKA karena:
-
Terbiasa dengan hafalan, bukan penalaran,
-
Belum terbiasa dengan soal kontekstual dan HOTS,
-
Panik menghadapi waktu singkat, dan
-
Belajar tanpa fokus pada pemahaman mendalam.
Tapi kabar baiknya — semua itu bisa diatasi!
Dengan membiasakan diri latihan soal TKA, memahami konsep pelajaran, dan melatih cara berpikir logis, kamu akan lebih siap dan percaya diri menghadapi ujian apa pun.

