Lima Puluh Kota, Di tengah tantangan era digital, seorang guru PAI dari SMP Negeri 1 Guguak, Jamilatul Husna, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan. Ia menciptakan sebuah tools pembelajaran berbasis website menggunakan Canva AI. Tools ini dirancang untuk mempermudah siswa memahami konsep berpikir komputasional dan literasi digital dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Inovasi ini lahir dari keterlibatannya sebagai peserta dalam program Koding KA LPD B-One Corp, sebuah program pengembangan kompetensi guru di bidang coding dan teknologi pendidikan.
Source : Administrator
Perubahan zaman menuntut dunia pendidikan beradaptasi lebih cepat. Keterampilan berpikir komputasional kini bukan lagi hanya milik siswa jurusan teknologi, tetapi juga menjadi keterampilan dasar yang dibutuhkan di berbagai bidang. Sayangnya, tidak sedikit siswa yang masih menganggap coding itu sulit, membosankan, bahkan menakutkan.
Melihat kondisi tersebut, Jamilatul Husna tergerak untuk mencari cara agar siswa lebih mudah memahami konsep logika dasar dalam pemrograman. Sebagai guru PAI, ia percaya bahwa kemampuan berpikir sistematis, analitis, dan berbasis logika adalah fondasi penting yang bisa dipelajari sejak dini. Dari sinilah lahir ide untuk mengembangkan tools digital berbasis website yang sederhana namun efektif.
Tools yang dikembangkan Jamilatul Husna menggunakan Canva AI, sebuah platform kreatif yang kini dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk desain visual, tetapi juga sebagai sarana pembuatan website interaktif.
Dalam tools tersebut, siswa dapat mempelajari empat pilar utama berpikir komputasional, yaitu:
- Data Sehari Hari
- Instruksi
- Produksi Konten
- Diseminasi
- LKPD
Selain itu, Jamilatul juga menyisipkan materi literasi digital, agar siswa tidak hanya belajar logika pemrograman, tetapi juga dibekali kemampuan menggunakan teknologi secara bijak, aman, dan produktif.
Manfaat Bagi Guru dan Siswa
Tools ini memiliki beberapa manfaat nyata:
- Untuk siswa: mereka bisa belajar konsep logika pemrograman tanpa harus langsung berhadapan dengan kode yang rumit. Materi disajikan secara visual dan interaktif sehingga lebih mudah dipahami.
- Untuk guru: tools ini bisa menjadi bahan ajar tambahan yang praktis digunakan di kelas, baik secara online maupun offline.
- Untuk sekolah: inovasi ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya digital learning yang kreatif dan inklusif.
Source : Administrator
Dengan adanya tools ini, siswa tidak lagi merasa bahwa coding adalah sesuatu yang asing atau hanya untuk “anak IT”, melainkan bagian dari keterampilan hidup sehari-hari.
Dalam wawancara, Jamilatul Husna menyampaikan motivasinya:
“Meskipun tidak memiliki latar belakang di bidang informatika atau teknologi informasi, yang terpenting adalah menumbuhkan niat untuk terus belajar dan memeliharanya secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan tindakan nyata agar pengetahuan yang sedang dipelajari maupun yang belum dikuasai dapat benar-benar terealisasi dan diaplikasikan.”
Koding KA sendiri merupakan Program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia yang bekerjasama dengan LPD B One Corporation dalam mendukung guru di seluruh Indonesia agar mampu menghadirkan pembelajaran coding dengan cara yang mudah, menarik, dan kontekstual. Program ini tidak hanya fokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga pada bagaimana teknologi dapat diimplementasikan dalam konteks kelas yang nyata.
Kehadiran inovasi dari Jamilatul Husna menjadi bukti nyata bahwa guru bisa menjadi motor penggerak perubahan. Dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi, pembelajaran yang awalnya dianggap sulit bisa diubah menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Penutup
Karya Jamilatul Husna tidak hanya memberikan manfaat bagi siswanya di SMPN 1 Guguak, tetapi juga berpotensi menjadi inspirasi bagi guru-guru lain di Indonesia. Inovasi berbasis Canva AI ini menunjukkan bahwa dengan semangat belajar dan keberanian mencoba, guru dapat menciptakan solusi nyata untuk tantangan pendidikan di era digital.
Ke depan, diharapkan semakin banyak guru yang terinspirasi untuk memanfaatkan teknologi dalam menciptakan tools pembelajaran inovatif. Sehingga visi pendidikan digital yang kreatif, inklusif, dan membangun literasi digital generasi muda dapat terwujud.